Google Glass Dilarang di Markas Samsung

SEOUL, KOMPAS.com - Kacamata pintar besutan Google memang menawarkan fitur-fitur menarik yang membuatnya disambut antusias. Pada penjualan perdana, Google Glass dilaporkan terjual habis meski harganya Rp 17 juta.

Meski demikian tidak semua pihak suka dengan kehadiran Google Glass terutama di area publik karena masalah privasi. Kejadian kurang menyenangkan sempat menimpa beberapa pengguna Google Glass, salah satunya seorang wartawan AS yang diserang seorang wanita saat berjalan ke stasiun kereta.

Google Glass memang bisa dipakai untuk memotret dan merekam video tanpa diketahui orang-orang di sekitarnya. 

Kekhawatiran soal fitur intip tersebut juga jadi perhatian khusus di kantor pusat Samsung. Seorang awak media yang hendak masuk ke komplek kantor pusat Samsung di Korea Selatan, diminta untuk tidak memakai Google Glass miliknya. Alasannya, soal privasi dan kerahasiaan objek-objek di markas besar Samsung.  

Tak ada insiden kali ini, permintaan melepas Google Glass disampaikan dengan sopan oleh staf Samsung, sang jurnalis asal Filipina itu pun dengan sukarela melepaskannya dan mengganti dengan kacamata biasa.

Samsung, pada Kamis (15/5/2014), memang mengundang beberapa jurnalis dari beberapa negara untuk mengunjungi kantor pusatnya yang dikenal dengan nama Samsung Digital City.

Cukup beralasan kekhawatiran Samsung ini karena pada kunjungan kali ini para jurnalis akan diajak masuk ke beberapa area sensitif, salah satunya tempat pengujian produk-produk terbaru Samsung. 

Meski percaya tidak akan digunakan sebagai alat mata-mata oleh jurnalis tersebut, Samsung ternyata cukup khawatir dengan fitur "intip" dari Google Glass.

Soal Google Glass bisa jadi alat mata-mata, seorang petinggi Google, Astro Teller, mencoba menepis anggapan yang sudah menyebar luas ini.

"(Google Glass) adalah kamera mata-mata terburuk di dunia. Ia hanya mengarah sesuai dengan pandangan pengguna, lalu menyala ketika mengambil gambar sehingga sulit dipakai sebagai kamera mata-mata," ujar Teller ketika berbicara dalam konferensiTechCrunch Disrupt pada awal Mei lalu.

Setelah dijual bebas di AS, Google Glass juga akan dijual di Indonesia. Telkomsel rencananya akan mendatangkan Google Glass dengan harga pada kisaran Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, dan dibundel dengan layanan Telkomsel.

0 comments